UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP JUNI 2020


NAME
:
JESICA ESTERLITA SETYAWATI NUGROHO
NIM / CLASS
:
201721986 / ADH 6-B
ASSIGNMENT
:
FINAL TEST JUNE 2020
COURSES
:
PEMASARAN HOSPITALITI (PHO)
LECTURER
:
WIENTOR RAH MADA; NENDEN DIANAWATI

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI BANDUNG
UJIAN AKHIR SEMESTER JUNI 2020
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI HOTEL
SEMESTER 6 : PEMASARAN HOTEL

INSTRUKSI     :
1.     Dikerjakan di blog masing-masing. Boleh tidak berurutan.
2.     Blog akan diperiksa pada tanggal 11 Juni 2020 mulai Pk 12.00WIB
3.     CLW silakan kirim list blog sekelasan ke : wrahmada@stp-bandung.ac.id pada tanggal 10 Juni 2020
4.     Tidak boleh copy paste. Cantumkan referensi kalau mengambil dr buku / blog / website orang lain.
SOAL               :
1.     Ada 5 (lima) cara perusahaan/hotel untuk berpromosi yang biasa disebut dengan Promotion Mix (Bauran Promosi), yaitu advertising, public relation, direct marketing, personal selling dan sales promotion.
a.     Jelaskan perbedaaan dari masing-masing bauran promosi tersebut.
b.    Jelaskan saat yang tepat untuk memakai masing-masing bauran promosi tersebut
c.     Menurut Anda, cara promosi yang mana yang paling cocok untuk industri perhotelan. Terangkan alasannya!
2.     Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP) itu disebut Strategi Pemasaran yang dipakai untuk memenangkan mindshare dari pelanggan.
a.     Jelaskan tentang ketiganya dan terangkan mengapa STP ini menjadi sangat penting bagi hotel!
b.    Jelaskan perbedaan segmentasi pasar hotel dahulu dan sekarang!
c.     Sebagai industri jasa, segmentasi pasar hotel berhubungan erat dengan variasi harga. Sebutkan bagaimana cara hotel menentukan harga untuk segmen pasar yang sudah dipilih!



1.    PROMOTION MIX
A.    Advertising
            Pada dasaranya, advertising atau pengiklanan sangat penting untuk mengutamakan penyampaian proposisi nilai suatu perusahaan atau merek tertentu dengan menggunakan media berbayar dalam rangka menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen. Advertising atau pengiklanan harus dapat memiliki sifat spesifik yang harus diimbangi dengan target audiens tertenu dalam kurun waktu periode waktu tertentu. Karakteristik dari pengiklanan ialah impersonal communication yang artinya komunikasi yang dilakukan secara masif kepada khalayak umum dengan menggunakan media massa sebagai alat untuk menyampaikan pesan secara menyeluruh dan utuh. 
            Adapun tujuan dari pengiklanan itu sendiri antara lain untuk membantu mendorong publik untuk segera melakukan pembelian atau transaksi, serta membangun atau memperkuat hubungan pelanggan dalam jangka yang panjang. Hal ini membuat pengiklanan menjadi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai dengan sifat pada iklan yang akan dipublikasikan, seperti contoh comparative advertising, advertainment, consumer-genrated content, dsb.
            Dalam praktiknya, pemilihan media advertising akan sangat memengaruhi efisiensi dan efektivitas pesan iklan dalam menargetkan pelanggan. Mereka harus mempertimbangkan dampak setiap media, efektivitas pesan, dan biaya. Oleh karena itu, media advertising yang diikuti dengan keuntungan dan keterbatasannya, juga memiliki saat yang tepat tersendiri dalam mempublikasikan iklannya antara lain :
i.              Media Sosial
            Keuntungan dengan menggunakan media sosial ialah tidak hanya terletak pada rendahnya biaya yang dibutuhkan tetapi juga engagement capabilities yang ditawarkan pun amat membuahkan hasil. Karenanya waktu yang dianggap tepat adalah ketika menjelang suatu musim atau season tertentu yang juga dibarengi dengan paket atau promo menarik. Menjelang weekend, sosial media akan sangat ramai dikunjungi, karenanya hari-hari tersebut juga sangat dianjurkan. Di samping memberikan promosi, engagement dengan audiens atau pelanggan melalui sosial media juga sangat dianjurkan untuk menjalin hubungan yang lebih panjang.
ii.             Televisi
            Cakupan yang baik untuk pemasaran secara massal serta melibatkan seluruh panca indera dapat menjadi keuntungan tersendiri untuk mempublikasikan iklan di televisi. Namun, tingginya biaya yang dibutuhkan serta seleksi terhadap audiens cukup rendah juga menjadi pertimbangan lain. Untuk itu, waktu yang dirasa cukup tepat dalam mempublikasikan iklan terhadap audiens dapat pula disesuaikan dengan behaviour nya seperti contoh prime time di malam hari yang di mulai pukul 19.00-22.00 dianggap pilihan waktu yang tepat untuk mencakup para keluarga.
iii.            Radio
       Radio juga dapat dijadikan alternatif lain dalam mempublikasikan iklan. Penerimaan secara lokal yang cukup baik, tingginya segmentasi secara geografi dan demografi, serta rendahnya biaya dapat mejadi keuntungan tersendiri dengan menggunakan radio. Menitikberatkan pada kekuatan audio saja membuat iklan di radio terkadang memiliki perhatian yang lebih sedikit. Namun, hal ini tentu saja dapat diatasi dengan menentukan jam terbaik untuk mempublikasikan iklan, seperti pada pagi dan sore hari di mana audiens yang memiliki kebiasaan menyalakan radio sedang berada di tengah perjalanan. Di samping itu, mempromosikan suatu produk di pagi hari melalui media radio di suatu program pada waktu tertentu, juga dianggap efektif terlebih dibarengi dengan package menarik yang ditawarkan.

B.    Public Relation
            Dari beberapa elemen promotion mix, yang dapat dilakukan dalam public relation ialah kegiatan publisitas atau kehumasan (publicity)Dalam kegiatan kehumasan public relation harus dapat mengelola hubungan yang baik dan pandangan image yang positif mengenai perusahaan di mata publik.  Membangun hubungan baik dengan publik dan berbagai perusahaan dapat memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang baik, bahkan menangani atau mengatasi rumor yang tidak menguntungkan. Public relation tidak hanya PR digunakan untuk mempromosikan produk dan kegiatan saja, tetapi juga untuk membangun hubungan baik dengan investor, media, dan komunitas mereka.
            Public relation sering digunakan untuk membangun dukungan untuk acara dan kegiatan perusahaan yang bernilai berita. Di samping itu, ada pun fungsi public relation ialah untuk menjaga hubungan pers atau agensi pers, melobi legislator dan pejabat pemerintah untuk pengaturan suatu kebijakan, dan bekerjasama untuk kegiatan yang melibatkan organisasi non-profit dalam hal dukungan finansial, dsb.
            Dalam kegiatan kehumasan, public relation harus dapat mengelola hubungan yang baik dan pandangan image yang positif mengenai perusahaan dimata publik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sponsorship kegiatan-kegiatan yang positif seperti keterlibatan dalam kegiatan Coorperate Social Responsibilites (CSR), serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh komunitas. Coorperate Social Responsibilites (CSR) pun juga harus memiliki latar-belakang, motivasi yang kuat, serta momentum yang tepat dalam menjalankannya, sehingga maksud dan pesan dari perusahaan dapat tersampaikan dengan baik. Melalui cara ini public relation dapat menciptakan pandangan dan opini publik yang positif terhadap perusahaan, sehingga kegiatan public relation tidak hanya cenderung membantu kegiatan penjualan saja tetapi juga dapat terus menjaga dan menciptakan kesan yang baik.

C.    Direct Marketing
            Direct marketing merupakan salah satu fungsi terdiri dari penyusunan harapan konsumen atau pembeli yang mencakup penawaran, ialah segala sesuatu yang nyata maupun tidak dijanjikan oleh perusahaan guna mencapai perilaku konsumen yang diinginkan perusahaan. Manfaat bagi pembeli melalui direct marketing adalah  kenyaman, kemudahan, dan personalisasi. Bagi penjual, direct marketing sering kali menyediakan alternatif yang murah, efisien, dan cepat untuk menjangkau pasar mereka.
            Dalam lingkungan digital saat ini, direct marketing memberikan peluang bagi pemasaran real time yang menghubungkan merek ke momentum penting dan memerhatikan behavioural pelanggan. Ini adalah alat ampuh untuk menggerakkan pelanggan melalui proses pembelian dan untuk membangun engagement.
            Meskipun alat pemasaran secara digital telah berkembang pesat, beberapa direct marketing tools juga banyak digunakan tentunya diimbangi dengan bebera waktu pilihan yang dapat dijadikan alternatif sebagai best time untuk mempromosikan produk, antara lain :
                  i.           Direct Mail Marketing, ialah pemasaran yang terjadi dengan mengirimkan penawaran, pengumuman, pengingat, atau barang lainnya langsung ke seseorang di alamat tertentu. Hal ini dapat digunakan ketika ingin mengirimkan suatu promosi baik secara tertentu maupun masal dengan mengirimkannya ke alamat e-mail secara langsung.
         ii.        Catalog Marketing, yang dilakukan melalui katalog cetak, video, atau digital yang dikirimkan untuk memilih pelanggan, tersedia di toko, atau secara online.
                iii.         Telemarketing, di mana untuk hal tersebut digunakan telepon untuk menjual langsung ke pelanggan. Cara konvensional ini juga dapat diatasi dengan menggunakan alat digital lainnya, pun dengan menggunakan aplikasi yang memadai untuk melakukan hal tersebut.

D.   Personal Selling
            Dalam personal selling, dilibatkan komunikasi yang sifatnya tatap muka di mana penjual menyakinkan pembeli untuk membeli melalui kontak langsung atau telepon, dan kegiatannya pada sekarang ini terfokus pada pemecahan masalah dan penciptaan nilai bagi konsumen (lebih dikenal sebagai partnership). Dari partnership ini juga, seorang sales person harus memahami konsumennya dengan baik. Sifat fleksibel dimiliki dari personal selling karena dapat mengubah pesan yang disampaikan ketika menerima feedback dari konsumen. Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing dengan perbedaan dasarnya adalah dalam personal selling, perusahaan yang dijembatani sales person berinteraksi secara tatap muka dengan audiens atau konsumen.
            Personal selling yang dikenal memiliki komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan fitur dari suatu brand untuk kepentingan pembeli, juga akan memengaruhi waktu yang tepat untuk mempublikasikan produknya.  Saat yang tepat dalam melakukan personal selling adalah ketika kita sudah mengetahui apa kebutuhan yang menjadi keinginan dasar dari calon pembeli atau konsumen tersebut. Artinya, personal selling yang dituntut untuk memahami lebih dalam karakter dari pembelinya ini, membutuhkan waktu yang cenderung tidak singkat dalam mendapat pemecahan masalah konsumen sehingga harus lebih melakukan engagemet.

E.    Sales Promotion
            Penawaran nilai tambah yang dirancang untuk menggerakkan dan mempercepat respons dari kosumen adalah istilah lain dari sales promotion. Contoh dari nilai tambah itu sendiri adalah kesempatan untuk memenangkan hadiah, potongan harga, produk ekstra, sampel gratis dan hadiah tambahan. Pada konsepnya, sales promotion digunakan untuk memotivasi audiens agar melakukan transaksi yang dipicu dengan adanya penawaran produk dalam jangka waktu terbatas.
            Sales promotion yang menjadi salah satu alat penjualan digunakan oleh sebagian besar perusahaan ini, cenderung memiliki insentif jangka pendek tetapi mampu mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau layanan sehingga dijadikan motif untuk membelinya pada saat itu juga. Dari hal ini, dapat disimpulkan bahwa sales promotion dapat dilakukan baik pada saat permintaan (demand) tinggi maupun rendah, yang biasanya terjadi pada seasonal tertentu. Hal ini juga biasa diakali dengan benefits promotion, package, dan bundling. Keduanya dapat sama-sama menguntungkan bila memerhatikan harga nilai jual yang juga dapat membuahkan hasil.

     LANTAS, MANA YANG PALING COCOK UNTUK INDUSTRI PERHOTELAN?
                      Dari elemen-elemen promotion mix di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kelimanya memiliki keuntungan dan keterbatasan tersendiri dalam memasarkan produk atau layanan yang ingin dipromosikan. Pun kelimanya dapat digunakan secara bersamaan tentunya dalam konteks yang telah disesuaikan dengan sifatnya pula.
                      Industri perhotelan sebagai salah satu contoh industri jasa yang secara produknya memiliki karakteristik intagibility (tidak berwujud) dan perishabitily (tidak dapat bertahan lama), memerlukan suatu pendekatan khusus dan tertentu dalam mempromosika produk layanannya. Artinya, dibutuhkan metode promosi yang dapat mencapai kebutuhan secara emosional dan psikologi sehingga dapat menemukan suatu titik pemecahan dari produk layanan yang diinginkan. Menggunakan direct marketing, personal selling, dan public relation yang menekankan pertemuan tatap muka secara langsung dianggap dapat sangat membantu kegiatan promosi. Hal ini juga harus didukung dengan melakukan engagemet untuk memahami lebih dalam behaviour dari konsumen walaupun membutuhkan waktu yang cenderung tidak singkat.

2.    STRATEGI PEMASARAN : SEGMENTING, TARGETING, DAN POSITIONING (STP)

( Gambar 2.1 : Segmentation, Targeting, and Positioning )
A.    Segmenting
      Dapat diartikan sebagai bagian dari profiling, segmentation adalah kegiatan mengidentifikasi berbagai macam kelompok dari konsumen. Sebagai salah satu bagian dari strategy marketing adalah termasuk dalam pemetaan pasar, dimana dalam bagian ini ada beberapa cara untuk memetakannya ke dalam beberapa kategori antara lain :
i.      Segmentasi Pasar berdasarkan Geografi
            Segmentasi ini dipengaruhi oleh luas wilayah, kepadatan jumlah penduduk dan bahkan iklim. Sebagai contoh, dapat dilihat dari banyaknya penduduk di pinggiran kota atau sub urban yang terbiasa untuk membeli rokok kretek, yang ternyata memang hanya dijual untuk daerah tertentu saja.
ii.     Segmentasi Pasar berdasarkan Demografi
            Pada segmentasi ini terbagi berdasarkan jenis kelamin, usia, penghasilan, pendidikan, agama, ras, warganegara, dan lainnya. Contoh, penjualan pembalut yang hanya menargetkan wanita sebagai segmen pasarnya.
iii.     Segmentasi Pasar berdasarkan Psikografi
            Segmentasi ini berorientasikan pada ikatan emosional, yang juga tidak menutup kemungkinan berkaitan erat dengan nilai unsur sejarah, kepribadian, dan gaya hidup. Sebagai contoh, maraknya budaya Korea di Indonesia membuat hampir sebagian kaum hawa terkena dampaknya untuk terdorong membeli barang-barang seperti riasan dan skin care yang berasal dari negeri ginseng tersebut.

            Di samping itu, The Economic Times mendefinisikan segmentasi sebagai praktik dalam membagikan atau mengelompokan market place ke dalam kategori yang harus memiliki sifat identifiable, substantial, accessible, stable, differentiable, actionable, and have a growth potential.

B.    Targeting
           Dalam menetapkan target pasar, perusahaan terlebih dahulu melakukan segmentasi pasar dengan cara mengelompokkan pelanggan berdasarkan pada ciri-ciri yang hampir sama. Tahap ini membutuhkan kemampuan untuk menggali lebih dalam mengenai kebutuhan pasar untuk dapat mengambil kesempatan segmen pasar yang ingin dituju.
       Memilih target pasar yang akan dituju, perusahaan dapat meempuh tiga alternatif strategi, di antaranya undifferentiated marketing differentiated marketing, dan concentrated marketing.

C.    Positioning
      Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menepati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 1997). Positioning adalah elemen yang sangat utama dalam menentukan startegi pemasaran karena dari situlah perusahaan dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan terhadap produk yang ditawarkannya dan produk kompetitornya, sehingga dihasilkan sebuah peta persepsi.

MENGAPA STP SANGAT PENTING BAGI HOTEL?
      Secara singkat, market segmentation memiliki tujuan untuk membuat dan memetakan kelompok secara spesifik berdasarkan pada kebiasaan, geografi, psikografi, dan demografi dengan memerhatikan kaidah segmen yang dapat diakses, diidentifikasi, dan menguntungkan. Semakin spesifik sebuah segmen tersebut, segmentasi pasar dari sebuah hotel pun akan semakin mudah untuk menggali lebih dalam mengenai kebutuhan pasar. Dari hal tersebut,  hotel dapat mengetahui kelompok atau kategori mana saja yang dapat dijangkau. Karenanya, hotel pun akan dapat  semakin memfokuskan upaya pemasaran dan penjualan melalui pendeketan tertentu yang mencakup produk, distribusi, harga, dan promosi guna menarik kelompok-kelompok ini.

PERBEDAAN SEGMENTASI HOTEL DULU DAN SEKARANG

( Gambar 2. 2 : Old-Skool Hotel Segmentation )
Gambar di atas merupakan model gambaran dari segmentasi pasar (market segmentation) dari hotel yang telah lama, di mana seperti yang terlihat pada gambar bahwa segmentasi pasar ini fokus memetakan pelanggannya ke dalam kategori dengan berdasarkan behaviour, demografi, psikografi, dan demografi saja.


( Gambar 2. 3 : Today Hotel Segmentation )
Tabel di atas merupakan salah satu contoh dari market segmentation untuk hotel saat ini, di mana dapat terlihat fokus dari segmentasi ini tidak lagi terletak pada kebiasaan, demografi, ataupun psikografi saja. Namun, saat ini segmentasi sudah mulai memerhatikan pada segmen pasar yang memiliki potensi lebih untuk dikembangkan  dan dapat dijangkau lagi.
Tujuan dari segmentasi pasar hotel saat ini adalah meningkatkan potensi pendapatan dengan mengenakan harga yang lebih tinggi segmen pasar yang tidak responsif terhadap perubahan tingkat harga. Bersamaan dengan itu, hotel akan mengenakan harga lebih rendah untuk segmen pasar yang akan merespons pengurangan harga dengan meningkatkan pembelian mereka dalam jumlah besar dan lebih. Hal ini biasanya dilakukan oleh segmen pasar tersebut untuk mengimbangi pengurangan pendapatan yang biasanya disebabkan oleh diskon.

BAGAIMANA CARA HOTEL MENENTUKAN HARGA UNTUK SEGMEN PASAR YANG SUDAH DIPILIH ?
Dalam menentukan harga untuk segmentasi pasar terpilih dapat dilakukan beberapa cara seperti levels  the forecast, demand calendar, bahkan hingga pada dynamic pricing.
A.    Levels of Forecast
     Metode levels forecast pada umumnya ditujukan untuk mendapatkan gambaran dari demand dengan melihat forecast atas probabilitas yang akan terjadi. Levels of forecast sendiri dapat dilakukan mulai dari days of week, rate class, hingga lengths of stay.
B.    Demand Calendar
     Demand calendar membantu menetukan permintaan setiap tahun dan acra-acara tertentu yan diharapkan akan terjadi. Hal ini juga memengaruhi keputusan untuk menetapkan level titik harga minimum pada tanggal tertentu juga untuk menganalisis kecepatan reservasi kamar.
C.    Dynamic Pricing
     Sebagian besar hotel menentukan tarifnya berdasarkan harga permintaan dan harga kompetitif. Dengan dynamic pricing hotel pun dapat menetapkan tingkat titik harga terendah untuk periode permintaan terendah berdasarkan harga bersaing terendah dan penentuan posisi produk. Hal ini juga sama halnya berlakunya ketika tingkat titik sedang tinggi. Kompetitor pun dipilih oleh search engine dengan tingkat berdasarkan produk serupa yang ditawarkan dan kisaran harga / target pasar yang sama dan ini semakin meningkatkan kompetisi pasar di dalam segmentasi dan target yang sama.


Referensi :
(1)   Gurol, Metin N., and Mustafa H. Bilen. "The Concept of Promotion Mix as Applied to Hotel Marketing." Proceedings of the 1983 Academy of Marketing Science (AMS) Annual Conference. Springer, Cham, 2015.
(2)   Kotler, Philip., and Gary Armstrong. “Principles of Marketing.” Seventh Edition. United Kingdom, Pearson, 2018.

Comments