STUDI KASUS MODEL BISNIS : OYO ROOMS

 

BUSINESS MODEL

Mengenal Konsep Manchise    

         OYO Hotels yang merupakan start up jaringan India lebih bisa dikatakan sebagai Virtual Hotel Operator (VHO). Salah satu yang membedakannya adalah OYO melakukan rebranding di properti yang bersangkutan, seperti penempatan logo, melengkapi amenities, dan hal lainnya.

   Menurut Bisnis.com, sebagai bagian dari upaya membantu mitranya meningkatkan occupancy, properti-properti di bawah OYO akan mengadopsi model Manchise (management and franchise), di mana kendali dan manajemen akan dipegang penuh oleh OYO. Ritesh Agarwal, sang pendiri, menceritakan niatan awalnya yang ingin membantu hotel di lingkungannya menjadi lebih baik. Dalam konsep ini, kualitas, kontrol, dan manajemen dipegang penuh oleh OYO Hotels melalui pengelolaan perhotelan berbasis teknologi.

            Hotel yang terlihat sepi pengunjung, dijualnya secara online dengan tampilan yang menarik. Berbagai renovasi pun dilakukannya, mulai dari hal kecil seperti mengganti bohlam lampu, menambahkan figura, bantal, sampai merenovasi bangunan hotel sesuai dengan standar yang diinginkannya. Tidak heran kalau hotel kecil, penginapan kecil, sampai pemilik rumah biasa namun kosong tapi punya kamar banyak, bakalan tertarik untuk menjadi mitra.

Hal Menarik dari OYO

            Selain konsumen yang menilai kualitas hotel atau villa OYO yang mereka huni, tim OYO Hotels juga dapat menilai perlilaku konsumen. Nantinya penilaian tersebut akan tercatat dalam sistem sehingga pihak OYO Hotels bisa mengidentifikasi tamu yang telah berkunjung, apakah memiliki catatan baik atau buruk.

            Adapun Rishabh Gupta selaku Country Lead OYO Hotels Indonesia menambahkan saat ini ada lebih dari 400 talenta lokal di OYO yang memiliki pemahaman luar biasa terhadap industri hospitality di Indonesia. “Dan 70 orang dari mereka merupakan tim engineer khusus yang mampu melakukan transformasi hotel dalam kurun waktu 20 hari, serta menghadirkan standar OYO untuk pengalaman berkualitas bagi tamu kami,” jelasnya.

            Menurut Sahabat Lerjo Simbolon selaku Asistant General Manager OYO Indonesia, dengan konsep tersebut semua kamar yang ditangani menerapkan standar yang ditetapkan oleh OYO.

            Dari sisi teknologi yang diusung OYO Hotels diklaim bisa mengatasi persoalan operasional hotel. Lerjo menceritakan berbeda dengan kompetitor, konsumen bisa melakukan komunikasi dengan penyedia kamar dengan cepat dan tak berbelit melalui teknologi yang dikembangkan.

            Adapun owner app yang memungkinkan pemilik hotel memantau operasional bisnis seperti arus kas, performa bisnis, harga, review pelanggan, dan rekomendasi secara mudah. OYO mengklaim, aplikasi ini mengurangi 60% pertanyaan pemilik hotel terkait operasional. Lalu ada Krypton App atau aplikasi untuk keperluan audit. Aplikasi ini memungkinkan tim audit OYO mengaudit properti dan menjamin pengalaman tamu sesuai standar.

            “Jadi tim operasional memantau langsung kamar-kamar yang bermasalah dan kemudian diinvestigasi langsung untuk segera ditangani masalahnya, sehingga secara kualitas akan terjaga. Semua fasilitas akan terpantau, setiap hari akan dapat informasi tamu komplain, entah itu bad atau good review. Semua benar-benar transparan, tidak seperti hotel konvensional yang hanya ada catatan komplain di selembaran yang rentan manipulatif,” ujar Lerjo.


 References :

https://marketeers.com/mitra-oyo-hotels-beberkan-alasan-bergabung-dengan-jaringan-oyo/

https://velocitydeveloper.com/kelebihan-oyo-hotels-dan-manchise/

https://www.tribunnews.com/techno/2019/01/01/mengenal-konsep-manchise-dan-penggunaan-teknologi-oyo-hotels

https://ekonomi.bisnis.com/read/20190713/12/1123792/bergabung-dengan-oyo-guest-house-kecil-makin-dikenal

https://mojok.co/terminal/membedah-sistem-kemitraan-oyo-dari-sudut-pandang-pemilik-hotel/

https://crayonhost.co.id/mengenal-konsep-manchise-dan-penggunaan-teknologi-oyo-hotels/

Comments