STUDI KASUS STRATEGI MANAJEMEN : OYO ROOMS


A. SCANNING ENVIRONMENT : EXTERNAL AND INTERNAL FACTORS

Analisis Faktor Eksternal

    PEST Analysis merupakan salah satu metode analisis yang dapat digunakan oleh sebuah perusahaan untuk memindai faktor eksternal apa saja yang dapat memengaruhi strategi serta tindakan yang akan diambil. Faktor eksternal secara tidak langsung akan memengaruhi kinerja operasional sebuah perusahaan. Hal ini dikarenakan faktor eksternal merupakan faktor yang berada di luar kendali perusahaan, juga memiliki dampak pada beberapa tingkatan tertentu. Oleh karena itu, PEST Analysis hadir sebagai alat untuk dapat mengidentifikasi faktor eksternal yaitu Political, Economic, Social, and Techonology yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi sebuah organisasi atau perusahaan.

    Dalam hal ini, akan dilakukan scanning environment terhadap bisnis OYO di Indonesia pada masa pandemi, baik eksternal maupun internal dengan mengambil data dari berbagai sumber dan cantumkan sebagai referensi. Berikut penjelasannya secara eksternal melalui PEST Analysis.

A.    Faktor Politik (Political Factor)

Kondisi politik suatu wilayah akan bepengaruh besar terhadap startegi dan keputusan yang akan diambil oleh sebuah perusahaan. Faktor politik yang dapat memengaruhi antara lain seperti peraturan pemerintah, kebijakan dari masing-masing daerah, isu politik, dan bahkan termasuk pajak di dalamnya.

Sebagai pelaku industri, faktor politik yang paling berpengaruh terhadap keberlangsungan operasional OYO ialah adanya kebijakan pemerintah berkenaan dengan protokol kesehatan. Dilansir dari laman pedulicovid19 oleh Kemenparekfraf, protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Enviromental Sustainability) yang diinisiasi oleh kementrian tersebut sangat penting diterapkan oleh pelaku usaha di bidang hotel dan restoran maupun konsumen di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan adanya inisiasi tersebut, bisnis OYO di Indonesia masih dapat berjalan dengan baik dengan memerhatikan prosedur yang ada.

Di samping itu, kondisi politik Indonesia selama masa pandemi Covid-19, diklaim tidak terlalu bergejolak terlalu besar bahkan cenderung mengalami kegagapan. Namun, hal ini tergantikan dengan adanya solidaritas antara partai politik untuk bersama menangani pandemi yang kian mewabah. Keuntungan yang dirasakan OYO sendiri ialah, kestabilan politik ini akhirnya tidak memiliki ancaman yang berarti.

References :

https://pedulicovid19.kemenparekraf.go.id/hotel-dan-restoran-wajib-terapkan-protokol-kesehatan-di-era-new-normal/

https://nasional.kompas.com/read/2020/04/06/13085961/lanskap-politik-indonesia-dalam-kurungan-covid-19?page=all

B.    Faktor Ekonomi (Economic Factor)

Ekonomi adalah salah satu faktor eksternal yang juga memiliki peran terhadap pengambilan keputusan strategi sebuah perusahaan. Dalam melakukan analisis faktor ekonomi, diperlukan penyusunan kerangka secara menyeluruh mengenai kondisi ekonomi di masa yang akan datang. Kondisi ini dapat dilihat dari sisi isu moneter, tren ekonmi, siklus pasar, biaya hidup keseharian, dan bahkan nilai tukar dunia (exchanges rate).

Dikutip dari Dbs.Com (16/07), Pandemi Covid-19 berdampak pada perlambatan ekonomi dunia termasuk Indonesia. Di saat yang bersamaan, pemerintah pusat mengerahkan berbagai strategi untuk memulihkan roda perekonomian dan memulihkan daya beli konsumen. Hal ini diimbangi dengan berbagai insentif yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat berupa penundaan pemungutan pajak selama enam bulan untuk pajak penghasilan (PPh) pasal 21, 22 dan 25. Selain itu pemerintah juga memberikan relaksasi bea masuk ekspor untuk industri.

Daya beli konsumen selama masa pandemi Covid-19 di Indonesia juga nyatanya memengaruhi tren perjalanan wisata di Indonesia. Dikutip dari Tempo.Com (20/09), Platform pemesanan daring hotel, RedDoorz menghimpun data tentang tren perjalanan domestik selama masa pandemi Covid-19. Menurut hasil riset kuantitatif pelanggan RedDoorz, pelancong domestik telah merencanakan perjalanan setelah berakhir masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang berlanjut pada masa adaptasi kebiasaan baru. "Turis domestik itu meningkat (perjalanan) akhir Mei hingga sekarang," kata Country Marketing Director RedDoorz Indonesia Sandy Maulana.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa daya beli konsumen yang dipengaruhi oleh lambatnya laju ekonomi di Indonesia akibat pandemi, akhirnya membentuk suatu tren baru, di mana masyarakat lebih memilih perjalanan domestik. Hal ini kemudian berdampak pula pada referensi masyarakat yang lebih memilih akomodasi dengan harga yang murah dan dilengkapi dengan fasilitas memadai. Dari sini, dapat dilihat bahwa OYO tengah berpotensi untuk mengisi peluang tersebut.

References :

https://www.dbs.com/newsroom/Pemulihan_Ekonomi_dan_Politik_di_tengah_Pandemi_Apa_Langkah_Selanjutnya

https://travel.tempo.co/read/1384492/kala-pandemi-covid-19-begini-kecenderungan-minat-pelancong

C.    Faktor Sosial (Social Factor)

Faktor sosial berpengaruh terhadap berjalannya operasional perusahaan seperti hotel. Faktor sosial ini mencakup gaya hidup, tren terbaru, sikap, adat-istiadat, latar-belakang pendidikan, ras, agama, dan komunikasi. Hal tersebut tak hanya berpengaruh bagi operasional hotel dari luar tetapi juga berdampak ke ranah internal hotel tersebut.

Menyambung pada faktor ekonomi sebelumnya, tren baru di masyarakat yang menyangkut pada perjalanan domestik dengan pertimbangan expenses, kini juga berdampak pada preferensi tipe hotel yang dipilih. Preferensi baru ini akhirnya dianggap menjadi sinyal baik bagi sektor hotel budget dan independen. Perilaku penghematan serta penerapan kebiasaan baru di fase new normal membuat wisatawan cenderung memilih melakukan staycation di hotel-hotel budget di mana paket yang ditawarkan cenderung lebih murah dengan jangka waktu stay yang cenderung panjang.

References :

https://travel.detik.com/travel-news/d-5046130/tren-dan-perubahan-industri-perhotelan-indonesia-di-era-new-normal

https://money.kompas.com/read/2020/09/08/135319126/ada-pandemi-tren-pemesanan-hotel-oleh-masyarakat-indonesia-bergeser

D.    Faktor Teknologi (Technology Factor)

Analisis terhadap teknologi patut diperhitungkan sebagai bagian untuk selalu menjadi yang paling unggul dan terdepan. Teknologi tersebut akan membantu dalam hal pelayanan terhadap tamu pada nantinya dan bahkan mampu untuk menarik tamu untuk berkunjung atau menginap. Efisiensi produk, penggunaan outsourcing, peran pemerintah, research and development, serta indikator lainnya sangat berpengaruh terhadap teknologi yang akan digunakan.

Peran teknologi semakin krusial di tengah masa pandemi Covid-19. Teknologi menciptakan standar operasi higienis, salah satunya melalui mekanisme pemesanan tanpa kontak fisik demi keselamatan dan keamanan pelanggan, dan OYO sudah melakukannya.

Reference :

https://travel.detik.com/travel-news/d-5046130/tren-dan-perubahan-industri-perhotelan-indonesia-di-era-new-normal

 

Analisis Faktor Internal

     Menganalisis faktor internal pada sebuah perusahaan, mencakup beberapa aspek seperti struktur organisasi, culture, dan sumber daya yang ada. Analisis internal yang dilakukan terhadap OYO di Indonesia selama masa pandemi, akan lebih mengarah pada aspek yang secara langsung memengaruhi jalannya bisnis tersebut.

        Aspek struktur organisasi yang jelas dan terintegrasi dalam memberikan komando berkenaan dengan standar layanan baru di era pandemi Covid-19, dirasa menjadi salah satu aspek yang mendukung bertahannya bisnis OYO di Indonesia. Berbagai kebijakan mengenai protokol kesehatan yang digaungkan oleh pemerintah, nyatanya membuat OYO kian giat berinovasi dan menerapkan hal tersebut untuk kelangsungan operasional bisnis. Di samping itu, aspek sumber daya dan culture yang diadaptasi juga tak kalah pentingnya dalam memengaruhi keberlangsungan bisnis OYO. 


B. STRATEGIES FORMULATION

        Merumuskan strategies formulation dapat melalui dengan tiga jenis pendekatan yang masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihannya antara lain, dengan tradisiona perspektif, resouces based, dan shareholder perspektif. Ketiganya pun juga perlu memerhatikan misi dan objektif yang diimplementasikan oleh suatu perusahaan dengan memerhatikan Procedures and Policies (PnP) yang berlaku.

     Setelah melakukan scanning environment secara internal maupun eksternal, menurut saya ada beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh OYO selama mengahadapi pandemi Covid-19, antara lain sebagai berikut :

A.    “Dorong Hotel Budget Naik Kelas”

Visi OYO untuk mendorong hotel budget naik kelas terbilang amat berbanding lurus dengan misinya. Kualitas pelayanan prima, kerjasama kooperatif dengan mitra, serta opersional yang berbasis digital, adalah kunci bagi OYO untuk mempertahankan keberlangsungan operasional OYO. Menurut saya pribadi, visi OYO ini juga yang akan membantu perusahaan tersebut untuk mengahadapi pandemi Covid-19.

B.    Objektivitas OYO Selama Pandemi

Dalam keberlangsungannya, objektivitas yang OYO lakukan tidaklah berbeda jauh dengan yang diimplementasikannya sebelum era pandemi. OYO yang memiliki ambisi untuk menaikkan kelas hotel budget, memiliki objektivitas untuk dapat mengoptimalkan revenue dengan mengakomodasi tamu melalui fasilitas pendukung yang memadai. Fasilitas pendukung ini, juga harus mengikuti tren yang marak dibutuhkan pada masa pandemi ini, seperti halnya fasilitas sanitasi hingga jaringan internet dengan kecepatan stabil. Hal ini diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan yang baik bagi pihak OYO dan mitranya.

C.    Tren Baru Memengaruhi Strategi

Penyusunan strategi merupakan salah satu tahap yang cukup krusial, di mana hal peranan tren baru cukup memengaruhi beberapa faktor. Dilansir dari TrenAsia (11/06), Country Head Emerging Business OYO Hotels and Homes Indonesia Eko Bramantyo mengatakan melalui program ini, pihaknya akan menerapkan sejumlah strandar baru dan protokol pada fase new normal. Adapun, protokol itu meliputi flow operasional, proses check-in dan check-out, penanganan barang bawaan, panduan kebersihan, penanganan COVID-19 di properti, standar operasional prosedur (SOP) untuk tamu diduga COVID-19, dan regulasi untuk tamu dan staf.

Di samping prosedur standar pelayanan, ada beberapa strategi lain yang juga dapat digunakan OYO dalam menghadapi masa pandemi. Salah satunya, mengikuti tren baru masyarakat di masa pandemi yang mana preferensi pelancong adalah untuk melakukan staycation dalam jangka waktu yang panjang dengan mengharapkan harga minim dan fasilitas penunjang yang memadai.

Selama masa pandemi, seluruh kegiatan hampir berbasis daring, di mana kebutuhan akan jaringan internet menjadi suatu kebutuhan khusus yang tidak dapat dipungkiri. Hal ini bisa dijadikan sebagai peluang bagi OYO untuk dapat mengoptimalkan fasilitas dengan melakukan strategi pemasaran yang tak kalah menarik.

Reference :

https://www.trenasia.com/strategi-oyo-dapatkan-pangsa-pasar-usai-pandemi/

D.    Policies and Procedures yang Diperbarui

Penerapan protokol kesehatan terkesan sudah menjadi SOP baru di kalangan masyarakat di mana pun itu. Bagi OYO, properti yang telah sesuai dan mengikuti protokol program tersebut akan diberikan label dan logo sanitized stay, sehingga dapat memberikan rasa aman dan tenang kepada pengunjung hotel.

Dilansir dari Liputan6.Com (11/06), Eko menyebutkan pihaknya akan memastikan tujuh poin penting pada program tersebut antara lain lingkungan higenis, keamanan tamu dengan memastikan tersedianya pembersih tangan dan masker, keamanan staf, dan meminimalisir kontak fisik dari mulai check-in hingga check-out. Melakukan pelatihan untuk staf, menerapkan social distancing di lingkungan hotel, serta melakukan koordinasi dengan rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut juga menjadi bagian baru dari SOP yang diterapkan.

Eko menyampaikan program kualifikasi sanitized stay ini akan secara bertahap diaplikasikan pada hotel-hotel miliknya. Sebelumnya, perusahaan jaringan layanan perhotelan itu juga meluncurkan program serupa di berbagai negara operasionalnya di Asia.

Reference :

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4276783/7-strategi-oyo-untuk-berikan-rasa-aman-menginap-selama-pandemi


C. BAGAIMANA OYO BERTAHAN DI TENGAH PANDEMI?

       Saat ini, OYO juga tengah fokus untuk terus memaksimalkan teknologi dan inovasi di setiap lini bisnis serta merumuskan dan menerapkan prosedur baru yang sesuai dengan protokol kesehatan selama normal baru; baik akomodasi maupun non akomodasi, guna memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap dapat running dan relevan dengan masyarakat baik di tengah pandemi saat ini maupun setelah pandemi ini berakhir.

          Berbagai inisiatif dan kolaborasi juga telah dilakukan sejak masa awal pandemi mulai menyebar, guna meminimalisasi dampak pandemi dan membantu mereka yang membutuhkan. Perusahaan pun sudah menjalankan kampanye #FightCovidwithOYO dan #OYOkuatlawancorona, dengan fokus untuk melindungi para mitra pemilik properti untuk melewati krisis, meringankan beban para tenaga medis yang berada di garda depan penanganan Covid-19, membantu para wisatawan yang terpaksa terisolasi di sejumlah wilayah, serta membantu masyarakat setempat yang membutuhkan atau disarankan untuk melakukan isolasi mandiri.

        Di samping itu, strategi formulations yang juga disusun oleh OYO baik itu dalam aspek marketing dan prosedur di era new normal diharapkan dapat terimplementasi dengan baik sehingga bisnis yang dijalankan tetap dapat running dengan baik.

Reference :

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4276783/7-strategi-oyo-untuk-berikan-rasa-aman-menginap-selama-pandemi

Comments